Powered by Blogger.

Taman Peri Cibiru Bandung (Wisata Selfie 3D dan Taman Kekinian di Bandung Timur)

Wednesday, November 7, 2018

Wisata Selfie 3D dan Taman Kekinian di Bandung Timur
Sebagai tempat wisata selfie (wisel), Taman Peri menyuguhkan spot foto unik yaitu lukisan 3D yang apabila kita berfoto pada titik yang pas maka akan tampak seperti nyata dan sungguhan. Hal itu karena lukisan yang dibuat menggunakan efek tipuan mata/kamera. Dan tak banyak tempat wisata selfie di Bandung yang menyuguhkan lukisan 3D seperti ini, salah satunya adalah di Taman Peri ini.
Sesuai dengan namanya Taman Peri, tempat wisata ini berbentuk sebuah taman mini dengan beberapa dekorasi penunjang yang memiliki dominan berwarna pink dan sangat digemari oleh para kaum hawa dan anak-anak. Tak hanya taman yang ditumbuhi oleh tumbuhan hijau dan dekorasi pendukung, di Taman Peri ini kamu akan melihat beberapa mural yang cantik dan bertemakan dunia peri atau kisah dongeng khas cerita pengantar tidur anak-anak kala malam hari.

Fasilitas Taman Peri Cibiru Bandung
Sebagai tempat wisata yang sangat cocok untuk keluarga dan anak-anak, Taman Peri ini sudah dilengkapi oleh fasilitas yang sangat lengkap. Mulai dari café cantik berwarna pink yang didesain indoor serta terdapatnya area panggung mini yang cocok untuk acara arisan atau gathering. Dan didalam kawasan Taman Peri ini juga terdapat gerai penyewaan kostum baju Korea dan pernak-pernik khas Taman Peri untuk penunjang foto selama berada di kawasan Taman Peri.
Fasilitas umum lainnya yang disediakan oleh Taman Peri ini adalah lahan parkir yang sangat luas untuk kendaraan roda empat dan roda dua, toilet serta mushola yang terpisah untuk laki-laki dan perempuan.

Harga Tiket Masuk Taman Peri Cibiru Bandung
Untuk bisa berfoto di taman yang unik dan berfoto di lukisan 3D milik Taman Peri, para pengunjung hanya dikenakan tiket yang murah sebesar 10.000 rupiah/orang. Dan tiket tersebut dapat ditukarkan dengan segelas welcome drinkjus jeruk yang segar dan manis.
Harga Menu Taman Peri Cibiru Bandung
Untuk kamu yang ingin makan dan minum selama dikawasan Taman Peri, kamu bisa langsung memesan makan dan minum di Café Taman Peri ini. Untuk harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau dan sangat cocok dikantong pelajar dan mahasiswa.
Untuk menu yang ditawarkan oleh Café Taman Peri diantaranya adalah menu paket seperti paket ayam goreng, ayam rica dan gepuk yang berkisar dari harga 20.000 – 25.000 rupiah. Menu makanan berat lainnya yang ditawarkan adalah menu chinese food dan seafood yang berkisar dari harga 12.000 – 20.000 rupiah.
Untuk kamu yang ingin ngemil, Café Taman Peri ini menyediakan menu cemilan seperti kerupuk, bala-bala, kentang sosis, ketan oncom, pisang coklat yang berkisar mulai dari harga 1.000 – 15.000 rupiah.
Untuk menu minuman sebagai teman makan, tempat ini menyediakan berbagai macam minuman seperti seduhan coklat, yakult lemon, wedang seruk, hingga berbagai macam olahan kopi dan teh, yang harganya berkisar dari harga 3.000 – 15.000 rupiah.
IMG_20180806_154341.jpg
Jam Buka Taman Peri Cibiru Bandung
Wisata selfie Taman Peri ini buka setiap hari dari hari senin hingga minggu. Mulai buka dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 19.00 malam.
Lokasi/Alamat Taman Peri Cibiru Bandung
Secara administratif, Taman Peri ini berlokasi di Jalan Cibiru Hilir, Cileunyi, Bandung, Jawa Barat 40626.
Rute Menuju Taman Peri Cibiru Bandung
Tak sulit untuk menemukan lokasi dari Taman Peri ini karena berada dekat dengan bundaran Cibiru. Untuk bisa ketempat ini bisa diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua atau pun roda empat. Berikut adalah petunjuk arah dari google maps yang bisa kamu gunakan sebagai navigasi :
Gimana tertarik untuk menikmati selfie kekinian di Taman Peri dan berfoto dilukisan 3D-nya?. Yuk jangan lupa untuk ajak teman, sahabat atau partner traveling kamu agar perjalanan yang kamu lalui semakin terasa menyenangkan.
https://ridwanderful.com/2018/08/07/taman-peri-cibiru-bandung-wisata-selfie-3d-dan-taman-kekinian-di-bandung-timur/

Taman Lalu-lintas Ade Irma Suryani Nasution

Thursday, November 1, 2018


Taman Lalu-lintas Ade Irma Suryani adalah sebuah taman rekreasi yang ada di jantung kota BandungJawa BaratIndonesia. Selain sebagai taman dan tempat bermain, di sini juga dijadikan pusat latihan membaca rambu-rambu lalu lintas.[1][2]
Taman Lalu Lintas memiliki pengertian bahwa sebuah taman lalu lintas atau traffic taman anak-anak adalah sebuah taman di mana anak-anak dapat mempelajari aturan jalan . Sebuah taman lalu lintas juga disebut sebuah desa taman transportasi atau lalu lintas taman atau keselamatan tergantung pada lokal .
Taman lalu lintas sering dibuat sebagai daya tarik dalam taman yang lebih besar . Dalam kasus lain, mereka sekali pakai taman dan sering dalam skala kecil . Mereka dapat ditemukan di daerah perkotaan maupun pedesaan .
Anak-anak dari usia minimum ( berusia 10 tahun dalam beberapa kasus ) diperbolehkan untuk menggunakan sepeda atau mobil bertenaga pedal untuk menavigasi jalan-jalan dan beroperasi sesuai dengan peraturan lalu lintas . Kadang-kadang mereka berbagi kereta dengan orangtua mereka , yang dapat memberikan bimbingan karena mereka lingkaran taman . Biasanya, taman lalu lintas versi jalur dan jalan - lebar sebanding dengan kendaraan yang lebih kecil . Seringkali mereka termasuk sinyal lalu lintas operasi dan selama sibuk kali bahkan staf dengan polisi lalu lintas .
Salah satu tujuan dari taman lalu lintas adalah untuk meningkatkan kesadaran keselamatan lalu lintas di kalangan anak-anak usia sekolah. Banyak taman lalu lintas memungkinkan anak-anak untuk mendapatkan pengalaman pada perjalanan di persimpangan jalan-jalan dan dengan sepeda atau tantangan keselamatan pejalan kaki lainnya dalam lingkungan yang sangat terkendali tanpa kendaraan bermotor yang sebenarnya .
Taman lalu lintas ada di seluruh Asia, Eropa, Amerika Utara dan juga Indonesia . Taman lalu lintas di Asia dan Eropa yang berfokus pada keselamatan lalu lintas melalui kendaraan bertenaga pedal . Di Amerika Serikat dan Kanada mereka menggunakan sepeda serta listrik , kendaraan bermotor . Taman di Amerika Utara disebut desa keselamatan, karena penekanan yang lebih luas pada keselamatan kebakaran , listrik , makanan dan tujuan pendidikan lainnya .
Di Indonesia, taman lalu lintas dibuat karena kepedulian akan kesadaran keselamatan lalu lintas. Kesadaran ini dipekenalkan dari usia dini dengan cara bermain. Diharapkan dari adanya fasilitas ini kesadaran keselamatan ditingkatkan. Dari usia dini, sudah peduli akan tata tertib di jalan. Di Sekolah Talenta, Bandung disediakan fasilitas taman lalu lintas untuk anak didik. Fasilitas yang diberikan untuk memperkenalkan dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dari tata tertib lalu lintas dan terus terbawa sampai dewasa dan menularkan kedisiplinan kepada orang dewasa.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Dulu tempat ini dijadikan pusat komando pertahanan Hindia Belanda di Nusantara, bukan hanya gedung Paleis Legercommandant yang sudah berubah fungsi jadi gedung Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi. Gedong Departement van Oorlog atau Departemen Peperangan yang oleh warga disana dinamakan Gedung Sabahu sebab dibangun di atas tanah seluas sabahu (0,7 hektare), sekarang sudah menjadi gedung Markas Komando.[2] Dua gedung itu adanya di Jalan Aceh dan Jalan Kalimantan yang sekaligus jadi batas utara dan timur dari satu lahan yang terbuka. Di sebelah selatan dibatasi oleh Jalan Belitung dan di sebelah barat dibatasi oleh Jalan Sumatera.[2] Lahan terbuka ini awalnya merupakan tempat latihan baris serdadu Belanda. Tetapi setelah dibangun lapangan baru yang sekarang menjadi Stadion Siliwangi, tempat itu ditinggalkan. Lahan terbuka itu selanjutnya dijadikan taman.

Penamaan[sunting | sunting sumber]

Sebab adanya di kawasan yang nama jalan-jalannya memakai nama daerah-daerah di Nusantara, taman itu dinamakan Insulindepark.[2] Taman rekreasi ini setelah kejadian Gerakan 30 September diubah menjadi Taman Lalu-lintas Ade Irma Suryani Nasution, nama putri sulung Jenderal A.H. Nasution yang pernah menjadi Panglima Divisi Siliwangi pertama, sebelum menjadi kodam dan selanjutnya Kodam III/Siliwangi.[2]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bemmelen, Reinout Willem .1949.The Geology of Indonesia.California: Govt. Print. Off.
  2. ^ a b c d e Suganda, Her. Jendela Bandung, Pengalaman Bersama Kompas.Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2007.
 

TOKO ONLINE

TOKO ONLINE
KLIK UNTUK BELANJA

Blogger news

Blogroll

google354e3db5c4ed7f1d.html

Most Reading